Dari suatu situs yang pernah saya baca, terdapat TIPS dalam
memilih dan mencari PRT, bagi ibu bekerja serta berdasarkan pengalaman saya
yang sudah “kenyang” berganti-ganti PRT, dan Alhamdulillah PRT yang saya miliki
saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang dimaksud dalam tips di bawah ini:
Kualifikasi
Tentukan kualifikasi PRT yang kita inginkan. Apakah kita
hanya membutuhkannya untuk mengasuh anak-anak, atau mengharapkan mereka
mengerjakan tugas-tugas domestik seperti memasak, mencuci, dan membereskan
rumah.
Untuk hal yang satu ini, saya sengaja mencari PRT yang bisa
menjaga anak sekaligus mengerjakan tugas rumah tangga. Karena sejak awal saya
memang meminta demikian, jika si PRT tidak sanggup atau berkeberatan, maka saya
minta dia untuk terus terang menyampaikan ketidaksanggupannya.
Job deskripsi
Jelaskan secara detail job deskripsi mereka, agar mereka
tahu dan paham apa yang harus dikerjakan. Jangan sampai mereka bingung karena
tidak tahu apa yang harus dikerjakan, apakah sebagai pengasuh anak, masak atau
mengurus rumah.
Sebaiknya kita memberikan jadwal kepada PRT, pada jam-jam
berapa dia harus memberikan makan kepada anak-anak, dan kapan saatnya dia harus
mengerjakan tugas rumah tangga. Dan Alhamdulillah, PRT yang saya miliki saat
ini bisa mengatur waktunya dengan baik.
Rekomendasi
Carilah sosok pembantu yang bisa membuat kita merasa nyaman
menerima kehadirannya di tengah lingkungan keluarga, dengan meminta rekomendasi
ini dari keluarga atau teman yang kita kenal.
Peran ibu kita atau ibu mertua kita sangat penting dalam hal
ini. Karena mereka lah yang dengan susah payah mencarikan saya PRT yang bisa
dipercaya, karena telah mengetahui asal-usulnya serta mengenal baik orang tua
dan keluarga si PRT tersebut.
Seleksi
Setidaknya lakukan seleksi terlebih dulu, apakah dia bisa
memasak, mencuci, membereskan rumah serta memiliki pengalaman merawat bayi.
Bersyukurnya saya memiliki PRT yang telah lolos seleksi ini.
Preferensi
Pikirkan juga tentang preferensi lainnya. Misalkan, jika
kita ingin pembantu yang dewasa, ramah tapi tenang, pertimbangkan juga usia,
jenis kelamin, budaya serta kepribadiannya.
Hal ini sangat penting, mengingat jika kita mencari PRT yang
masih belia, maka kita harus siap menerima kenyataan jika suatu saat si PRT ini
sering keluar malam karena “kencan” atau dia pamit pergi bersama teman-teman
sebayanya sesama PRT. Saya telah beberapa kali mengalami hal ini, dan lagi-lagi
PRT ini tidak bertahan lama bekerja, karena begitu risihnya saya melihat
tingkah lakunya itu.
Uji interaksi
Pertemukan calon “asisten” kita ini dengan keluarga dan
lihat bagaimana mereka berinteraksi.
Biasanya feeling atau intuisi seorang ibu tepat dalam
menilai kepribadian seseorang, oleh karena itu saya percaya bahwa pilihan PRT
dari ibu mertua saya adalah sudah tepat.
Negosiasi
Jika kita tidak yakin berapa gaji yang pantas diberikan
untuk PRT kita, sebaiknya bicarakan hal ini dengan rekan kerja kita atau
keluarga kita yang sudah berpengalaman mempekerjakan PRT di rumahnya.
Dan gaji yang kita berikan, memang layak untuk PRT yang
sanggup memegang semua pekerjaan dalam rumah tangga plus menjaga anak-anak
kita.
Kompensasi
Hal ini penting mengingat tugas dan tanggung jawab yang
sudah dilakukan pembantu, harus dibarengi dengan pemberian kompensasi atau
pemenuhan hak-haknya. Dalam hal ini mencakup, kapan mereka bisa mengambi cuti,
kapan waktu liburnya, tunjangan hari raya serta besaran gaji pokoknya.
Jika kita benar-benar memperhatikan Kompensasi ini dengan
semestinya, PRT yang bekerja dengan kita akan merasa diperhatikan hak-haknya.
Jika kita telah memberikan haknya sebagaimana mestinya dan memperlakukan mereka
layaknya anggota keluarga kita sendiri, apakah mungkin dia tega mengkhianati
kepercayaan yang kita berikan kepadanya. Karena jika kita senantiasa memberikan
kebaikan kepada siapapun (tidak terkecuali PRT), Insya Allah kebaikan pula yang
akan dapatkan. Hal ini demi agar mereka bisa menjaga amanah yang kita berikan,
yaitu menjaga buah hati kita dengan sebaik-baiknya.
Dan saya sangat salut kepada para ibu rumah tangga yang
fulltime berada di rumah mengurus keluarga, di samping memegang pekerjaan rumah
tangga. Karena saya pernah mengalami hal tersebut pada saat cuti pasca
melahirkan dan tidak memiliki satu orang pun PRT, sungguh saya “termehek-mehek”
menghadapi situasi seperti itu. Atau mungkin karena saya telah terbiasa bekerja
di kantor, maka pada saat berada fulltime di rumah, rasanya ingin cepat-cepat
kembali menjalani rutinitas di kantor. Oleh karena itu, peran PRT bagi saya,
amat sangat berarti.
Semoga Tips di atas bermanfaat bagi anda, ibu bekerja yang
mungkin memiliki kesulitan dalam mencari PRT yang sesuai dengan harapan anda.
Setidaknya faktor tersebut di atas bisa menjadi acuan dan pertimbangan anda
dalam menentukan pilihan mencari seorang PRT yang bisa dipercaya menjaga buah
hati anda.
No comments:
Post a Comment